Pandangan
kebanyakan orang terhadap matematika merupakan hal pertama yang muncul dalam
pikiran saya ketika ditanya mengenai apa masalah dalam pendidikan matematika.
Matematika sering—bahkan selalu—menjadi pelajaran yang ditakuti oleh siswa.
Jujur saja, saya juga pernah merasakan hal serupa yang menyebabkan saya sering
menghindari pelajaran matematika. Saya juga tidak mengetahui secara pasti
mengapa siswa kebanyakan, termasuk saya saat itu, mengatakan bahwa matematika itu
pelajaran yang sulit. Setelah bertanya pada teman-teman dan tidak mendapatkan
hasil, saya memutuskan untuk mencarinya di sebuah situs terkenal bernama Google.
Saya
mendapat jawaban dari Riedesel, dkk. (1996:10-11), bahwa pandangan siswa
terhadap pelajaran matematika
merupakan kumpulan kebenaran dan aturan. Tugas siswa adalah mengikuti aturan yang
sudah ditentukan untuk menemukan jawaban yang tepat. Biasanya, aturan yang
harus dipakai adalah yang telah diajarkan oleh guru matematika. Siswa tidak
perlu memahami mengapa aturan tersebut berlaku, melainkan cukup menghafalkan
saja.
Berdasarkan jawaban yang saya
peroleh, saya menyimpulkan bahwa terdapat beberapa penyebab mengapa matematika
dipandang sulit oleh sebagian besar siswa. Salah satunya adalah guru matematika
yang sering kali mengajar dengan terburu-buru sehingga kurang berinteraksi
dengan siswanya. Akan tetapi saya tidak bisa menyalahkan guru sepenuhnya,
karena waktu yang diberikan untuk pelajaran matematika memang sangat sedikit. Seorang
guru harus bisa memanfaatkan waktu secara optimal. Optimal di sini bukan berarti
menyampaikan sebanyak-banyaknya materi kepada siswa, tetapi berusaha agar
seluruh materi dapat dipahami oleh seluruh siswa.
Menurut pengalaman saya, guru
matematika biasanya hanya mengharuskan siswa untuk menghafalkan suatu aturan
atau rumus-rumus matematika. Siswa tidak diberikan pemahaman untuk mengetahui
mengapa aturan tersebut ada dan dipakai untuk apa dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya
hampir seluruh siswa beranggapan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang
kurang penting karena tidak dapat diimplementasikan dalam dunia nyata. Oleh
karena itu, setiap guru harus mampu menjelaskan hubungan antara matematika dan
kehidupan sehari-hari dengan baik. Sebaiknya guru tidak mendominasi pengajaran,
tapi memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan suatu aturan dari
beberapa contoh soal yang telah diterangkan. Hal tersebut bertujuan untuk merangsang
atau memancing keingintahuan para siswa.
No comments:
Post a Comment